Progam vaksinasi gratis Covid-19 tahap 1 yang dilaksanakan sehari penuh di Gedung Pontianak Convention Center (PCC) Rabu (24/3/2021). Dikutip dari akun instagram @pontianakinformasi, vaksinasi gratis ini menargetkan sebanyak 350 guru.
“Vaksinasi terhadap guru akan berpengaruh untuk mendukung kesiapan perluasan pembelajaran tatap muka di sekolah selama ini”. Ujar Edi Rusdi Kamtono (Wali Kota Pontianak) seperti ditulis di laman Instagram @pontianakinformasi Rabu (24/3/2021).
![](https://www.smksantamaria.sch.id/wp-content/uploads/2021/03/20210324_115757-1024x576.jpg)
SMK Santa Maria termasuk salah satu sekolah yang mendapatkan kesempatan mengikuti program pemerintah tersebut guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Kalimanatan Barat.
Kepala SMK Santa Maria Pontianak Wisyie Naana, S.S., S.E., M.Pd mewajibkan pada semua guru yang mengajar di SMK Santa Maria mengikuti vaksinasi tersebut, Ia menekankan bahwa mengikuti vaksinasi ini merupakan bukti kita bela negara.
“Pada prinsipnya vaksin itu kan program pemerintah ya, kita wajib untuk ikut. Artinya apa, ketika kita mengakatakan wajib vaksin itu adalah bukti bahwa kita sudah bela negara” Jelas Wisyie Naana, S.S., S.E., M.Pd.
Ia juga menambahkan kepada semua guru untuk jagan takut mengikuti vaksin, kepala sekolah yang kerap disapa Bu Ana ini mengajak semua guru untuk membuktikan kecintaan kita kepada Bangsa salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Jadi, saya anjurkan kepada teman-teman semuanya jangan takut vaksin. Kita harus buktikan kecintaan kita kepada Bangsa Indonesia ini dengan salah satunya divaksinasi”.
Wisyie Naana, berharap ketika vaksinasi ini berjakan dengan baik dan Herd Immunity sudah oke, re-opening school akan berjalan dengan baik. Menurutnya 70% semuanya sudah vaksin sekolah bisa kembali lagi melakukan proses pembelajaran tatap muka.
“Kalau vaksinasi sudah beres, Herd Immunity sudah oke, maka re -opening school akan berjalan dengan baik. Jadi itu yang paling penting. 70% semuanya sudah vaksin itu sudah sangat baik, jadi kita bisa lagi belajar tatap muka. Ayo kita segera vaksin!” Tupupnya.
![](https://www.smksantamaria.sch.id/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210324-WA0009-1-1024x485.jpg)
Dampak wabah pandemi virus Covid-19 dirasakan oleh berbagai Negara, tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Kebijakan utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Bekerja, beribadah dan belajar dari rumah.
Penerapan kebijakan belajar mengajar jarak jauh dari rumah atau belajar online menjadi masalah bagi sebagian sekolah atau perguruan tinggi yang yang belum memiliki sistem belajar online, ditambah akses ke jaringan internet di beberapa titik daerah di Indonesia masih terbilang sulit menjadi masalah utama di dunia pendidikan.
Merasakan hal tersebut Antonius, S.Pd. Wakil kepala SMK Katolik Santa Maria Pontianak berharap setelah vaksinasi ini, pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, dan pandemi ini bisa berakhir.
“Harapan saya setelah kita melaksanakan vaksinasi ini, kita bisa melakukan aktivitas secara normal, pembelajaran bisa terlaksana dengan baik, dan harapan bahwa pandemi covid ini segera berakhir.” doa Antonius.
![](https://www.smksantamaria.sch.id/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210324-WA0014-1-1024x485.jpg)
Senada dengan Antonus, S.Pd, guru bahasa Inggris SMK Santa Maria Pontianak Dintha Kristanana, S.Pd. juga berharap supaya wabah Covid-19 ini segera berakhir dan Indonesia menjadi sehat, serta pembelajaran dapat dilakukan dengant tatap muka sehingga proses pembelajaran dapat lebih efektif.
“Semoga Covid-19 segera berakhir, dan Indonesia menjadi sehat walafiat. Pendidikan bisa normal kembali ada tatap muka bagi siswa dan guru, sehingga proses pembelajaran lebih efektif lagi” Jelas guru yang disapa Madam Dintha ini. (*Iwan)