SMK Katolik Santa Maria Pontianak – Pada (8/12/1854) Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Empat tahun setelah pengajaran yang diberikan oleh Paus Pius IX, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes, Perancis (1858). Penampakan Bunda Maria di Lourdes (di grotto Massabielle) terjadi sebanyak 18 kali kepada Bernadette Soubirous, seorang gadis desa yang waktu itu berumur 14 tahun. Penampakan Bunda Maria di Lourdes ini sudah diakui oleh Gereja Katolik sebagai penampakan yang otentik. Dalam penampakan itu (penampakan ke-16), Bunda Maria menyatakan dirinya sebagai “Perawan yang dikandung tanpa noda dosa” (the Immaculate Conception) kepada Bernadette yang pada waktu itu tidak memahami makna “the Immaculate Conception”, terutama karena ia adalah gadis desa yang buta huruf. Pernyataan dari Bunda Maria ini mengkonfirmasikan ajaran dari Bapa Paus Pius IX dan dengan demikian juga membuktikan infalibilitas ajaran Bapa Paus tersebut.
Alasan pertama Bunda Maria dikandung tanpa noda ini berhubungan dengan peran istimewa-Nya sebagai Ibu Tuhan Yesus. Walaupun Bunda Maria benar adalah manusia biasa, Ia bukan manusia ‘kebanyakan’ seperti kita. Sebab, memang rencana keselamatan itu terbuka untuk semua orang (Yoh 3:16), tetapi Ia hanya memilih satu orang untuk menjadi Ibu-Nya, yaitu Maria.
Maka untuk memperingatinya, OSIS SMK Katolik Santa Maria Pontianak mengadakan kegiatan ibadat sabda yang dilaksanakan di ruang pertemuan sekolah pada Rabu,(8/12/2021). Selain itu juga, kegiatan ini merupakan satu di antara program kerja OSIS SMK Katolik Santa Maria Pontianak. Mengingat masih dalam suasana pandemi, maka ibadat ini dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) mulai pukul 11.30 – 12.30 WIB.
Adapun peserta yang mengikuti ibadat ini secara offline adalah pengurus OSIS dan MPK, serta beberapa guru pembimbing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (menggunakan masker dan menjaga jarak). Teruntuk para guru dan siswa-siswi lainnya mengikuti ibadat ini secara online melalui google meet. Ibadat ini dipimpin langsung oleh guru Agama Katolik SMK Katolik Santa Maria Pontianak yaitu Bapak Mohani Joko Sutrisno, S. Pd. Kegiatan ibadat ini berlangsung dengan hikmat dan berjalan dengan lancar karena persiapan yang matang dari anggota OSIS khususnya bidang kerohanian.
Harapan untuk ke depannya agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan tentunya kita semua juga berharap agar pandemi ini dapat segera berakhir, sehingga ibadat ini dapat dilaksanakan kembali secara offline. Semoga dalam masa pandemi ini kita semua selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, amin.
*)Leonardus Ferdi, S. Pd.